HUBUNGAN LAMA BERKENDARA DENGAN RISIKO TERJADINYA CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PENGEMUDI OJEK ONLINE DI PEKABARU

Authors

  • Novri Awanda Fakultas Keperawatan Universitas Riau
  • Darwin Karim Fakultas Keperawatan Universitas Riau
  • Erwin Erwin Fakultas Keperawatan Universitas Riau

DOI:

https://doi.org/10.31258/rnj.1.1.1-10

Keywords:

Carpal tunnel syndrome, Gerakan berulang, Lama Berkendara, Ojek online

Abstract

Pengendara ojek online bekerja 8-12 jam perhari dalam membawa, menjemput serta menanti orderan penumpang dengan posisi yang kebanyakan tidak ergonomis. Lamanya waktu kerja tersebut dan kurangnya waktu istirahat serta pekerjaan yang monoton dapat meningkatkan risiko terjadinya carpal tunnel syndrome. Carpal tunnel syndrome adalah serangkaian tanda dan gejala yang disebabkan oleh kompresi saraf median di terowongan karpal pergelangan tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama berkendara dengan risiko terjadinya carpal tunnel syndrome pada pengemudi ojek online. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner lama berkendara dan carpal tunnel syndrome yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Sampel penelitian berjumlah 98 orang yang di ambil berdasarkan kriteria inklusi bekerja sebagai pengendara gojek, pengendara yang sudah bekerja lebih dari 1 tahun menggunakan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Didapatkan hasil pada penelitian ini adalah dewasa awal yaitu pada rentang 26-35 tahun sebanyak 47 orang (48,0%), berjenis kelamin laki-laki sebanyak 95 orang (96,9%), indeks massa tubuh normal sebanyak 58 orang (59,2), masa kerja ≥3 tahun sebanyak 69 orang (70,4%), pengemudi yang berkendara lama sebanyak 77 orang (78,6%) dan pengemudi dengan risiko carpal tunnel syndrome sebesar 71 orang (72,4%) dan hasil uji chi-square diperoleh hasil p value 0,000< α (0,05). Lama berkendara mempunyai hubungan yang bermakna dengan risiko terjadinya carpal tunnel syndrome dan kepada peneliti selanjutnya supaya bisa melakukan penelitian tentang pencegahan yang bisa diberikan sebagai langkah awal untuk menghindari terjadinya carpal tunnel syndrome.

References

Aripin, T. N., Rasjad, A. S., Nurimaba, N., Djojosugito, M. A., & Irasanti, S. N. (2019). Hubungan durasi mengetik computer dan posisi mengetik computer dengan gejala carpal tunnel syndrome (cts) pada karyawan universitas islam bandung. Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains, 1(2), 97-101. https://doi.org/10.29313/jiks.v1i2.4352

Basuki, R., Jenie, M., & Fikri, Z. (2015). Faktor Prediktor Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Pengrajin Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Jurnal Kedokteran Muhammadiyah, 4, 1-7. http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/2580

Farhan, F. S. (2018). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Carpal Tunnel Syndrome pada Pengendara Ojek. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo, 4(2), 123-133. https://doi.org/10.29241/jmk.v4i2.114

Gibran, K., Dewi, W., N., & Rahmalia, S. (2020). Identifikasi Masalah Muskuloskeletal Pada Pengendara Tranportasi Umum. Jurnal Ners Indonesia, 10(2), 216-228. https://doi.org/10.31258/jni.10.2.216-228

Ibrahim I, Khan, W. S, Goddard N., & Smithan, P. (2012). Carpal Tunnel Syndrome: A Review of The Recent Literature. The Open Orthopedic Journal, 6, 69-76. https://doi.org/10.2174/1874325001206010069

Lisay, E, K, R., Polii, H., Doda V. (2016). Hubungan durasi kerja dengan keluhan carpal tunnel syndrome pada juru ketik di Kecamatan Malalayang Kota Manado. Jurnal Kedokteran Klinik, 1(2),46-52. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkk/article/view/14942

Muthoharoh, Basri, S., Nuraeni, T. (2018). Faktor yang berhubungan dengan kejadian carpal tunnel syndrome (CTS) pada karyawan SPBE di Indramayu. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(2), 37-44.https://doi.org/10.31943/afiasi.v3i2.17

Putri, W, M., Iskandar, M, M., Maharani, C. (2021). Gambaran faktor risiko pada pegawai operator computer yang memiliki gejala carpal tunnel syndrome di RSUD Abdul Manap Tahun 2020. MEDIC,4(1),206-217. https://doi.org/10.22437/medicaldedication.v4i1.13497

Sekarsari, D., Pratiwi, A. D., & Farzan, A. (2017). Hubungan lama kerja, gerakan repetitif dan postur janggal pada tangan dengan keluhan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada pekerja pemecah batu di kecamatan moramo utara kabupaten konawe selatan tahun 2016. JIMKESMAS, 2(6), 1–9. https://www.neliti.com/id/publications/186728/hubungan-lama-kerja-gerakan-repetitif-dan-postur-janggal-pada-tangan-dengan-kelu

Setyawan H. (2017). Risk Factors of Carpal Tunnel Syndrome in Food-Packing Workers Karanganyar. Kesmas: National Public Health Journal, 11(3), 123-126. http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v11i3.1185

Salawati, L., & Syahrul. (2014). Carpal Tunnel Syndrome. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala.14(1),29-37. http://jurnal.unsyiah.ac.id/JKS/article/view/2742

Waworuntu, Z., Kawatu, P. A. T., & Akili, R. H. (2018). Gambaran Keluhan Nyeri Punggung Pada Pengendara Ojek Online Di Kota Manado. Jurnal KESMAS,7(5).https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/view/22422

Wijianto, Tuti, R. W. (2022). Pengaruh Posisi Duduk Dan Lama Kerja Terhadap Nyeri Punggung Bawah Pada Pengemudi Ojek Online (Go-Jek). Jurnal Fisioterapi Dan Rehabilitasi, 6(1), 48-54.https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v6i1.152

Downloads

Published

2022-10-31